Translator

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 25 Maret 2011

Robot Ikan Pendeteksi Polusi


Satu lagi rancangan ilmuwan Inggris berupa robot ikan untuk mendeteksi pencemaran udara. Jika uji coba pertama yang akan dilaksanakan tahun depan di pelabuhan Gijon, Spanyol utara, itu sukses, para ilmuwan akan segera menggunakannya di sungai, danau, dan laut-laut di seluruh dunia.

Pembuatan robot berbentuk ikan bawal ini menghabiskan dana 20.000 pounsterling atau Rp 319 juta per satuannya. Gerakannya seperti ikan asli dan dilengkapi dengan sensor kimiawi untuk mendeteksi sampah polusi berbahaya, seperti bocoran kapal atau pipa bawah tanah.

Ikan-ikan robotik ini akan mengirimkan informasi yang dicerapnya ke daratan dengan menggunakan teknologi Wi-Fi. Tidak seperti ikan robot sebelumnya yang memerlukan tombol pengendali, ikan-ikan robot generasi baru ini secara independen akan mampu melacak polusi tanpa berinteraksi dengan manusia.

Rory Doyle, ilmuwan peneliti senior pada perusahaan perekayasa BMT Group, yang mengembangkan ikan robot tersebut bersama dengan para peneliti dari Universitas Essex mengatakan, ada banyak alasan mengapa mereka lebih tertarik membuat robot berbentuk ikan bawal itu ketimbang mengembangkan kapal selam konvensional.

"Dengan ikan robot, kami tengah mengembangkan satu desain yang diciptakan oleh proses evolusi berusia ratusan juta tahun dengan energi yang sangat efisien," katanya agak bercanda. "Efisiensi ini adalah hal yang kami perlukan untuk menjamin bahwa sensor deteksi polusi kami bisa menjejak lingkungan bawah air selama berjam-jam.

Desain Robot meniru cara Hiu mencari sumber Bau
12:16 | Author: My first Blog



Para peneliti telah menemukan bahwa hiu mencari sumber bau dalam air menggunakan mekanisme navigasi lebih kompleks daripada yang diperkirakan sebelumnya, dan menemukan memiliki implikasi penting untuk desain masa depan biologis terinspirasi Robot pendeteksi bau bawah air.


Hiu, seperti ikan kebanyakan, memiliki dua lubang hidung, Satunya pada setiap sisi kepala. Sampai saat ini, para ilmuwan percaya bahwa ketika hiu bergerak mengikuti bau yang tercium hidungnya, itu membuat keputusan berdasarkan kendali kemana Hiu akan pergi, terutama pada perbedaan konsentrasi bau. Artinya, jika hiu mendeteksi bau di kedua lubang hidung, ini akan berubah ke arah samping yang lebih kuat indra bau. Namun studi baru yang dipublikasikan dalam Current Biology, menunjukkan konsentrasi yang tidak sepenting bau waktu tiba di setiap lubang hidung masing-masing. Bahkan, hiu yang digunakan dalam penelitian ini, anggota spesies Mustelus canis, mampu mendeteksi keterlambatan yang sangat kecil tidak lebih dari setengah detik panjang dalam waktu yang dibutuhkan untuk bau untuk dapat terdeteksi satu lubang hidung setelah yang lain. Ketika mereka merasakan penundaan tersebut, mereka berbalik ke sisi bau hit pertama.



Hasil ini bisa menginformasikan rancangan robot bawah air dimaksudkan untuk mencari sumber-misalnya, kebocoran pipa minyak dari bulu dalam air bau. Bidang robotika biomimetik, khususnya kimia-sensing bot dimaksudkan untuk bekerja di air dalam, masih relatif muda. desain sebelumnya yang mengandalkan algoritma kendali berdasarkan perbedaan konsentrasi hampir tidak seefektif hewan lainnya dalam mencari asal bau

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SERVO PADA ROBOT BERKAKI

Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat, dimana peran manusia telah banyak digantikan dengan mesin ataupun robot dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Robot-robot yang dibuat memiliki berbagai bentuk seperti robot beroda dan berkaki yang dikendalikan dengan suatu sistem kontrol. Pada robot berkaki umumnya menggunakan motor servo sebagai penggeraknya. Sistem pengendalian motor servo yang jumlahnya banyak biasanya menggunakan servo controller. Modul (rangkaian servo controller) ini yang akan mengatur pengiriman alamat dan pemberian data/lebar pulsa pada masing-masing motor servo. Permasalahan yang muncul saat ini adalah sulitnya mendapatkan modul servo controller yang harus memesan dari luar negeri dan tentunya harus dibayar dengan biaya yang tinggi dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mempelajari cara pemasangan dan pemrogramannya.

Mengatasi masalah tersebut kita dapat membuat sendiri modul servo controller dengan menggunakan mikrokontroler PIC 16F84. Mikrokontroler buatan Microchip ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap untuk mengendalikan banyak motor servo disamping pemrogramannya yang mudah yaitu dengan menggunakan bahasa pemrograman basic. Dalam pembuatan modul servo controller ini dibutuhkan dua buah mikrokontroler PIC 16F84 yang terdiri dari mikrokontroler utama yang dapat mengontrol duabelas motor servo sekaligus dan mikrokontroler bantu yang digunakan untuk mengirimkan alamat dan data/lebar pulsa secara serial (RS232) ke mikrokontroler utama, juga sebagai masukan perintah pengendalian gerakan robot dari mikrokontroler lain yang dilakukan secara pararel (8 bit).

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates